Sabtu, 10 September 2011

Rumah Makan Inggil

WisataMalang.com. Berlokasi di Jl. Gajahmada, berciri khas etnik Jawa Timur didekor lengkap mirip galeri dengan koleksi benda kuno jaman kolonial yang bikin ngiler pengunjung. Masakan pilihan saya : Sambal Pencit yang cocok dengan Gurame Goreng atau Bakar. Momen terbaik jika Anda bersantap malam sebab suasana amat mendukung jika Anda ingin mengalami nuansa jaman kolonial dengan diiringi live music lagu-lagu tempo doeloe. Ditambah sentuhan pakaian daerah dari para pramusaji-nya yang ramah.
Rumah Makan Inggil - WisataMalang.com
Rumah Makan Inggil - WisataMalang.com

Rumah Inggil yang terletak di Jalan Gajah Mada Malang ini memiliki bangunan kuno peninggalan jaman Belanda dan juga memiliki benda-benda kuno ataupun hal-hal yang berkaitan dengan Malang Tempo Doeloe. Rumah Inggil ini memiliki menu andalan yaitu ayam goreng atau bakar dan ikan segar
Jika anda merupakan orang yang gemar berwisata kuliner dan menyukai suasana tempo dulu, rasanya belum lengkap jika anda belum berkunjung ke rumah makan ini. Sebuah rumah makan yang tidak hanya menyajikan berbagai ragam kuliner nusantara saja, melainkan suasana yang disajikan pun cukup unik. Sepintas jika anda melihat bangunan rumah makan ini dari luar, seperti terkesan sebuah penginapan bernuansa budaya klasik jawa, namun ketika anda dibawa masuk ke dalam ruangan lebih jauh lagi, anda akan dihadapkan sebuah suasana Malang Tempo Dulu. Rumah makan ini lebih mirip dengan museum advertorial tempo dulu, di mana terdapat pemandangan yang cukup menarik dengan berjejernya foto-foto kota malang tempo dulu, berikut iklan-iklan yang dahulu cukup populer dikalangan masyarakat malang tempo dulu.
Letak rumah makan ini berada di lokasi strategis yaitu di wilayah alun-alun bunder atau tugu. Berada persis di belakang Balai Kota Malang dan berseberangan langsung dengan Hotel Aloha, serta lokasi yang sangat mudah dijangkau bagi tamu dari luar kota yang datang ke Malang menggunakan kereta api karena jaraknya memang sangat berdekatan sekali. Anda bisa berjalan kaki dari stasiun kira-kira 500 meter ke arah barat sambil menikmati suasana komplek Tugu dan begitu mendekati gedung DPRD kota malang, anda bisa masuk ke dalam sebuah jalan kecil ke arah selatan atau jika anda menggunakan angkuta umum, anda bisa memilih untuk naik angkutan umum jalur ADL (Arjosari Dinoyo Landungsari)AG (Arjosari Gadang) dari stasiun kereta api dan bilang saja ke sopirnya untuk berhenti di Balai Kota Malang, Yang jelas bagi siapa saja, untuk menjangkau rumah makan ini tidak lah sulit, cukup bertanya pada masyarakat sekitar, anda sudah bisa sampai di Rumah Makan ini.
Rumah Makan Inggil - WisataMalang.com
Rumah Makan Inggil - WisataMalang.com
Begitu anda sampai di rumah makan ini anda akan bertemu dengan pelayan yang biasa berjaga di depan pelataran dan dengan ramahnya anda akan diantarkan ke meja pilihan anda. Di rumah makan ini anda bisa memilih meja makan lesehan atau duduk seperti kebanyakan rumah makan, terserah selera anda masing-masing. Yang jelas begitu anda duduk di meja, anda akan segera di suguhkan berbagai daftar menu makanan dan minuman khas jawa, walau demikian , tidak sedikit pula makanan dan minuman yang umum dijumpai di warung-warung makan kebanyakan. Harga yang ditawarkan pun cukup masuk akal dan tidak begitu mahal.

Kres, Kres, Kres Belut Goreng Kering

WisataMalang.com. Bagi pencinta masakan belut, pasti sudah familier dengan nama Belut Surabaya. Belut Surabaya yang ada di Malang merupakan Cabang Belut Surabaya H. Poer. Namun, Belut Surabaya yang ada di Malang sejak tahun 2006 lalu memiliki kreasi masakan tersendiri. Berbagai kreasi tersebut di sesuaikan dengan keinginan para pelanggan Belut Surabaya Cabang Malang.
Kres...Kresss... Belut Goreng - WisataMalang.com
Kres...Kresss... Belut Goreng - WisataMalang.com

”Belut yang ada di sini bukan belut sawah yang kebanyakan dikonsumsi orang. Belut laut yang menjadi bahan dasar makanan di sini dipadukan dengan resep bumbu khas Belut Surabaya agar bercita rasa nikmat sesuai selera masyarakat Malang,” ujar Anggreyana, owner Belut Surabaya Cabang Malang.
Bagi para pengunjung yang baru pertama kali yang makan belut di Belut Surabaya, perempuan yang biasanya di panggil Bu Aang ini memberikan tips untuk menikmati aneka masakan yang ada.
”Bagi yang baru makan masakan belut, sebaiknya memilih menu belut goreng kering. Cara makan yang tepat seperti di-oncek dagingnya dari durinya,” jelasnya.
Apabila sudah terbiasa dengan menu belut goreng kering baru bisa mencoba belut goreng basah yang terkenal di sini. Karena, apabila langsung mencoba belut basah, bagi para pemula akan mengira kalau masakan belut tersebut belum matang. Namun, sebenarnya belut basah ini sudah masak tapi setengah matang saja. Cara memakannya, untuk yang basah ini seperti memakan rambutan (dikulum). Apabila pengunjung tidak ingin repot dengan cara makan tersebut, di sini juga menyediakan menu cabut tulang (masakan belut tanpa tulang).
Berbagai masakan belut yang hanya ada di Malang juga tersedia. Apabila ingin menikmati Belut Surabaya yang berlokasi di Jl Soekarno Hatta 44A, Anda bisa menyiapkan uang Rp 20.000 untuk paket hematnya. Sedangan untuk makanan di Belut Surabaya, cukup merogoh kocek mulai Rp 15.000, Anda sudah bisa menikmati masakan khas Belut Surabaya.

Burger "Buto" Kedai 27

Burger - WisataMalang.comWisataMalang.com. “Buto” , dalam bahasa jawa timur berarti monster, atau raksasa. Apabila digabungkan dengan kata “burger” sudah bisa kita tebak artinya adalah burger berukuran besar. Benar, di Kedai 27 ini terdapat burger berbentuk bulat dengan diameter hingga 20 cm. ada juga yang berbentuk lonjong dengan panjang 40 cm dan lebar 15 cm. bisa kita bayangkan besarnya burger tersebut.
Selain burger buto, kedai 27 juga menyediakan menu “sego ndeso” yang berarti nasi desa. Maksudnya adalah nasi bakar, seperti nasi bakar pada umumnya, nasi dibungkus daun pisang. Untuk menambah selera bersantap, kita bisa menambah berbagai macam lauk pauk berkarakter manis, seperti ayam goreng, paru goreng, dan berbagai macam lainnya.
Interior Kedai 27 bernuansa jawa klasik. Anda akan disuguhi foto-foto seputar malang raya. Jika anda tertarik saya sarankan anda berkunjung pada malam hari karena suasana klasik lebih terasa dengan lampu temaram. Kedai 27 ini berlokasi di Jalan Sarangan. berdekatan dengan pasar Tawangm